Latancab Kartika Yudha 2019, Tingkatkan Profesionalisme Prajurit TNI AD

Media Cakra101, Baturaja.- Dalam rangka meningkatkan kemampuan profesional prajurit sehingga menjadi SDM yang unggul, TNI AD menggelar Latihan Antar Kecabangan (Latancab) yang diberi tajuk Kartika Yudha 2019 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan.

Demikian disampaikan Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (Dankodiklatad), Letjen TNI AM. Putranto, S.Sos selaku Komandan Latihan (Danlat) dalam keterangan persnya, di Baturaja Senin (19/8).

Menurut Putranto, tujuan latihan demi mendapatkan SDM yang unggul, selaras dengan tema HUT ke-74 Kemerdekaan RI, yaitu SDM Unggul, Indonesia Maju.

Lebih lanjut dijelaskan Putranto bahwa Latancab TNI AD Kartika Yudha 2019 merupakan latihan puncak TNI AD untuk mensinergikan antar kecabangan di tubuh TNI AD dan mempersiapkan satuan TNI AD untuk Latihan Gabungan TNI pada bulan September 2019.

Ditambahkan pula bahwa Puslatpur telah melaksanakan pembenahan daerah latihan manuver Brigade dengan pembaruan fasilitas serta lorong manuver baru bagi satuan Tank dan mekanis, serta rencana pembangunan _Tactical Operation Center_ (TOC) guna mendukung komando pengendalian pasukan yang berlatih.

“Dengan demikian, diharapkan Puslatpur Kodiklatad menjadi tempat latihan profesional dan bisa menjadi tempat latihan bersama dengan negara lain,” ujar AM Putranto.

Tahun ini, tema Latancab Kartika Yudha 2019 adalah *Brigade Tim Pertempuran Melaksanakan Operasi Militer untuk Perang di Wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) dalam rangka Operasi Penindakan Komando Tugas Darat Gabungan (Kogasratgab)*.

Latancab TNI AD Kartika Yudha 2019 dilaksanakan sejak tanggal 4 s.d. 21 Agustus 2019, puncaknya tanggal 19 Agustus 2019. dengan melibatkan sekitar 5.000 prajurit, baik sebagai penyelenggara, pelaku, maupun sebagai pendukung.

Ratusan Alutsista dikerahkan pada Latancab TNI AD Kartika Yudha 2019, termasuk Alutsista terbaru milik TNI AD, antara lain 8 unit Kendaraan Tempur (Ranpur) Leopard 2RI, Tank Marder dan ARV dari kesenjataan Kavaleri, Roket Astros dan Meriam 155 dari kecabangan Armed, Heli Apache AH-64E, Heli serang BO 105 dan Heli serang AS 550 Fennec dari kecabangan Penerbad serta ATGM Jevelin dan Nlaw dari kecabangan Infanteri serta berbagai jenis Alutsista canggih lainnya.

Dalam arahannya, usai menyaksikan Latancab, di hadapan ribuan peserta latihan dan undangan, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. mengatakan bahwa dirinya bersama seluruh rombongan, yang terdiri dari para pejabat tinggi Mabes TNI dan Mabesad, merasa puas dan bangga dengan apa yang sudah ditunjukkan oleh para peserta Latancab.

Disampaikan oleh Panglima TNI bahwa perang masa kini telah memasuki perang generasi ke-5 yaitu Perang Cyber. Meskipun demikian, perang konvensional tetap tidak bisa ditinggalkan.

“Kemampuan perang konvensional tetap harus kita pertahankan. Termasuk di dalamnya perang hutan, perang kota, survival di hutan, dan sebagainya,” tegas Hadi.

Setelah menyaksikan pelaksanaan latihan puncak hari ini, Panglima TNI berpendapat bahwa Latancab Kartika Yudha 2019 telah menunjukkan bahwa prajurit TNI AD mampu melaksanakan baik perang konvensional maupun modern yang didukung peralatan canggih dengan baik dan profesional.

Panglima TNI juga menekankan pentingnya pengetahuan dan pemahaman akan peralatan modern. Caranya, dengan senantiasa belajar untuk memahami teknologi atau peralatan canggih tersebut, agar tidak “gagal paham”.

“Kalau kita sudah tidak gagal paham, kita menjadi orang yang paham. Maka, bentuk ancaman apa pun, ancaman konvensional, ancaman modern, semuanya akan bisa kita hadapi dengan sukses,” tandas Hadi bersemangat.

Pelaksanaan Latancab TNI AD Kartika Yudha 2019 yang disaksikan oleh Panglima TNI ini juga turut dihadiri oleh Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa, Pejabat Utama Mabesad, Mabes TNI, para Pangkotama, Komandan/Kepala Balakpus, para Komandan Pusat Pendidikan TNI AD, Komandan Brigade, 305 orang Pasis Seskoad dan tamu undangan lainnya, termasuk sekitar 1.500 warga masyarakat Kabupaten OKU, Sumsel dan sekitarnya.

MC101- Dispenad