Media Cakra101, Jakarta,- Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Jenderal TNI (Purn.) Ryamizard Ryacudu menghadiri acara bedah buku ‘PKI Dalang dan Pelaku Kudeta G30S/1965’ karya Aminudin Kasti di Lemhannas, Jakarta Pusat. Ryamizard mengatakan bela negara penting dilakukan untuk melawan ideologi pemecah bangsa.
“Kita, sebagai rakyat Negara Kesatuan Republik Indonesia, mempunyai kewajiban untuk menjaga keselamatan, keutuhan, dan kedaulatan negara yang didasari oleh Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dari ancaman dalam era globalisasi berbasis revolusi industri 4.0, berupa ancaman perang dasar pikiran, baik melalui pandangan umum, atau mindset individual, yang menjadi penting dan populer dalam perang modern. Saya nyatakan kita untuk berperang dalam membela diri dan bangsa dari aksi-aksi dan upaya yang ingin merubah negara Pancasila dan berupaya memecah belah NKRI,” ujar Ryamizard saat memberikan sambutan dalam bedah buku yang berlangsung di Lemhannas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11/2019).
Menurutnya, ancaman di era globalisasi ini adalah upaya untuk merubah nilai-nilai moral dasar Pancasila, beserta Undang-Undang Dasar 1945 yang tertanam pada rakyat bangsa. Ancaman tersebut menyasar ke berbagai lapisan kehidupan masyarakat.

Ryamizard menyebut esensi dari bela negara adalah membangun kembali jati diri bangsa. Dengan bela negara, Indonesia tidak mudah dipengaruhi oleh paham yang ingin menurunkan nilai ideologi bangsa.
“Esensi dari bela negara adalah membangun kembali sebuah kesadaran akan jati diri, identitas bangsa Indonesia yang sesungguhnya agar kita tidak mudah dijatuhkan oleh mindset-mindset radikal yang dikembangkan oleh ideologi lain dalam upaya memecah belah bangsa,” terangnya.
W012-Rudy