Cakra101, Semarang.- Di antara kesibukan aktivitas kota Metropolitan Semarang, ternyata kepedulian warga masyarakat akan kebudayaan asli cukup besar. Berbagai giat kebudayaan dari masyarakat pun mengemuka, seperti yang dilakukan warga RW 01 dan 02 Kelurahan Manyaran, Kota Semarang yang menggelar pagelaran wayang kulit untuk nguri-uri budaya sekaligus menghibur masyarakat, Sabtu Malam (01/06/2024) di Jalan Gedong Songo, Kelurahan Manyaran, Kota Semarang. Wayang kulit dengan lakon Kresna Gugah tersebut juga dihadiri Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin memenuhi undangan warga masyarakat dan memberikan apresiasinya. Sebagai sekda, ia pernah mendapatkan penghargaan sebagai salah satu sekda terbaik di Indonesia.
‘’Ini luar biasa dan bagus sekali ya, karena saya tidak mengira di antara kesibukan aktivitas warga masyarakat Kota Semarang ternyata masyarakat Kota Semarang dapat selalu mengisi kehidupan yang diberikan ini dengan kebaikan dan memiliki kepedulian yang luar biasa untuk nguri-uri budaya bangsa yang agung ini,’’ kata Iswar dalam sambutannya.
Pagelaran wayang kulit tentu suatu hiburan yang ditunggu masyarakat. Apalagi, pagelaran wayang kulit sudah cukup jarang saat ini. Pagelaran wayang kebanyakan dihadirkan oleh instansi. Pun, biasanya hanya dalam rangka memperingati hari tertentu. Tak heran, hanya dua sampai tiga kali dalam setahun. Karenanya, hadirnya kepedulian masyarakat terkait budaya wayang kulit tersebut tentu sangat ditunggu-tunggu. Hal ini terlihat dengan antusiasme ribuan warga masyarakat yang meluangkan waktu untuk melihat pagelaran wayang kulit oleh Ki Dalang Karyono Adji Sabdo Guno yang juga merupakan tokoh dalang asli dari Kota Semarang.
‘’Kita punya warisan budaya yang bagus sekali. Untuk melestarikannya tentu butuh peran kita bersama. Karenanya, tadi begitu antusias saya untuk dapat menghadiri pagelaran wayang ini, karena sayapun sangat mencintai budaya wayang, dan tentunya banyak sekali ilmu kehidupan yang dapat dipetik. Terima kasih sekali kepada seluruh warga Kota Semarang yang sudah ikut nguri-uri budaya wayang kulit,’’ jelas Iswar.
Kegiatan kebudayaan memang perlu untuk terus dimunculkan. Hal itu penting untuk mengenalkan kebudayaan khususnya kepada generasi sekarang. Seperti diketahui, anak-anak sekarang banyak yang kurang tertarik dengan wayang. Bahkan, mungkin ada yang tidak mengetahuinya sama sekali. Hal itu tak terlepas dari kemajuan teknologi dengan berbagai kemudahannya. Tak heran, anak-anak lebih memilih permaianan dalam gadget dibanding dengan dunia kesenian maupun kebudayaan.
‘’Budaya kita bisa semakin tergerus zaman. Ini harus menjadi perhatian kita semua. Anak-anak harus terus diberikan pemahaman,’’ kata Anang Ambon ketua panitia pagelaran wayang kulit.
Selain pagelaran wayang kulit, warga juga mengadakan lomba melukis dan pameran UMKM yang juga diikuti dan disambut antusiasme luarbiasa dari warga. Hal ini pun terlihat dari banyaknya stand tenda-tenda UMKM di sepanjang jalan menuju panggung pagelaran yang didirikan dan dikunjungi warga masyarakat setempat.
MC101 – W012