Cakra101, Biak.- Komando Operasi Udara III (Koopsud III) melaksanakan Latihan Kasuari Perkasa 2025 dengan skenario gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,3 yang mengguncang wilayah Nabire, Papua Tengah. Latihan ini bertujuan menguji kesiapan operasional TNI AU dalam menghadapi situasi darurat, khususnya dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP) seperti penanggulangan bencana, evakuasi, dan distribusi bantuan kemanusiaan, Rabu (23/7/2025).

Pangkoopsud III Marsda TNI Dr. Azhar Aditama Djojosugito, S.Sos., M.M., M.Han., menyampaikan bahwa latihan ini merupakan sarana untuk merefleksikan kesiapan dan kemampuan satuan TNI AU dalam menjalankan operasi udara non-tempur yang menuntut respons cepat dan terkoordinasi. “Latihan Kasuari Perkasa menjadi momentum penting untuk meningkatkan profesionalisme dan kesiapsiagaan personel maupun satuan dalam menghadapi berbagai bentuk kontinjensi,” ujarnya.
Dalam simulasi ini, TNI AU mengerahkan pesawat CN-235 untuk misi pemantauan udara dan pengiriman tim penilai awal dari Kopasgat dan Wara. Bantuan logistik dikirim menggunakan C-212 Casa, sementara helikopter NAS-332 Puma digunakan untuk mendukung evakuasi medis dari lokasi terdampak menuju fasilitas layanan kesehatan.

Operasi pencarian dan pertolongan turut dilatihkan, termasuk simulasi kecelakaan pesawat di laut Biak, aksi free jump pasukan Kopasgat, hingga evakuasi bawah permukaan bersama tim Basarnas. Koordinasi antarinstansi menjadi bagian penting dari skenario ini guna memastikan sinergi terpadu dalam operasi kemanusiaan.


Latihan ini juga merupakan implementasi nyata dari Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2015 tentang pelibatan TNI dalam penanggulangan bencana, sebagai bentuk kolaborasi bersama BNPB, Polri, dan instansi terkait lainnya demi memperkuat ketahanan nasional di bidang kemanusiaan
MC101 – Dispenau (Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara)