CAKRA101, Bogor- Saat menjadi Pelaut di kapal, Mohammad Hamzah sudah terbiasa menghadapi ganasnya gelombang samudra di lautan.
Dahulu berlayar di lautan dan kini berlayar di gunung dan persawahan bahkan diladang.
Itulah kenyataan yang harus di hadapi dan dijalani ketika Media Cakra101 berkunjung ke ladangnya di Mega Mendung tepatnya Desa Sukagalih Kampung Bojong Keji Megamendung, Bogor Jawa Barat, Sabtu(29/01/2021).
Sambil menikmati secangkir kopi dan menyaksikan pemandangan indah diantara Gunung Pangrango dan sejuknya udara sekitar, kami terus diskusi.
“Pasca berlayar saya sempat bekerja di sebuah perusahaan pelayaran tiba-tiba wabah COVID-19 melanda seluruh penjuru dunia lambat laun pekerjaan itu surut dan sirna.” Ujarnya
Sebagai kepala keluarga Mas Hamzah kelahiran Bangkalan Madura, mulai berfikir bagaimana caranya mempertahankan hidup dan menjalankan roda kehidupan.
“Awal Lebaran haji tahun 2021 saya memberanikan diri putar haluan tepatnya 8 bulan yang lalu saya memberanikan diri menyandang sebagai “PETANI”. Jelasnya.
“Awalnya saya berfikir tanaman yang cepat panen, bermodalkan keberanian dan berguru sama Youtube akhirnya saya jatuhkan pilihan menanam timun dan tanpa berfikir kemana jual hasil panennya, pokoknya jalani saja”, urainya.
Dua bulan berikutnya tanam kembang Kol dan Broccoli. Tapi semuanya kembali ke Jam terbang, sampai suatu ketika mencoba ke tanaman cabai karena tergiur dengan harga jual yang tinggi.
“Sedikit demi sedikit mencoba menanam cabai sampai akhirnya 1 ha lahan yang di tanam. Seiring sejalannya waktu tidak mampu memenuhi permintaan pasar yang sangat besar, akhirnya saya pasrah dan tak mampu memenuhi permintaan pasar, sedangkan lahan yang kami gunakan adalah sewa” Ujar mas Hamzah.
Saat ini mas Hamzah hanya menanam cabe rawit dan cabe keriting.
Ke depannya Mas Hamzah berharap untuk mengembangkan pertanian dengan menanam komoditi lainnya tapi semua terkendala dengan keterbatasan modal.
“Permintaan pasar tidak sebanding dengan capital yang saya miliki. Banyak peluang berkecimpung di sektor pangan tapi apalah daya modal tak sampai.” Ujarnya menerangkan.
“Mari kita bergandeng tangan maju bersama untuk mensukseskan program ketahanan pangan menuju Indonesia maju.” Harapnya, sambil menutup pembicaraan pada hari ini.
MC101-W009