Cakra101, Manokwari.- Sebagai Komandan satuan apalagi Pangdam XVIII/Kasuari ada kewajiban dalam memberikan pemberitahuan terkait dengan informasi-informasi, kepada rekan-rekan yang berprofesi sebagai Jurnalis, saat mempublikasikan informasi yang akan dimuat, perlu diperhatikan bahwa pemberitaan tersebut harus seimbang dan harus mempunyai nilai jual yang bagus dan tidak menjelek-jelekan dan mempunyai makna yang penting sekali untuk ditindaklanjuti.
Hal tersebut disampaikan Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Ilyas Alamsyah, S.E., M.Tr.(Han)., CGCAE., dalam sambutannya pada acara Coffee Morning bersama Insan Pers se-Papua Barat, yang dilaksanakan di Officer’s Mess Kodam XVIII/Kasuari, Trikora, Arfai 1, Manokwari, Papua Barat, pada Selasa (9/1/2024).
Dalam acara yang turut dihadiri oleh para pejabat Kodam ini, Pangdam mengajak di tahun 2024 untuk melaksanakan tugas dengan lebih baik lagi, apalagi di tahun 2024 menghadapi Pemilu.
“Pemilu ini sepertinya begitu-begitu saja, tetapi apabila tidak ditata, dikawal, didampingi, maka akibatnya akan fatal dalam hal bukan siapa menjadi pemimpin namun masyarakat ini dengan perbedaan pilihan yang ada. Untuk itu peran dari Insan pers ini sangatlah mulia yaitu dengan mendinginkan suasana dengan tulisan-tulisan atau berita yang dipublikasikan. Jadi Pemilu damai ini harus kita gaungkan, kita boleh beda pilihan dan pendapat tetapi persatuan dan kesatuan harus tetap berjalan,” ucapnya.
Iapun mengajak, untuk selalu membuat suasana ini menjadi dingin, adem dan enak, selain itu menjaga suasana damai yang ada di Papua Barat dan Papua Barat Daya.
“Suasana yang damai inilah yang perlu kita jaga dan kita pegang, jangan sampai suasana tersebut berubah menjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Saya senang rekan-rekan sekalian sudah datang di sini saya meminta hubungan baik yang sudah dijalin selama ini agar tetap berjalan. Mari kita jaga persatuan dan kesatuan bangsa,” ajak Pangdam.
Dalam menjawab salah satu pertanyaan oleh salah satu Wartawan yang hadir saat itu, terkait dengan penyerangan yang dilaksanakan oleh KST di Maybrat menurutnya tindakan tersebut adalah tindakan yang tidak beradab.
“Karena mayoritas umat Kristiani di Papua ini merayakan Natal, kemudian mereka menumpahkan darah dengan sasaran TNI, namun TNI yang menjadi sasaran saat itu yaitu anggota TNI yang habis melaksanakan kegiatan agama, Natal bersama dengan masyarakat yang ada di sana, tentunya ini akan menjadi evaluasi bagi kami dan untuk penambahan personel tidak ada, selain itu di tahun 2024 ini sesuai dengan arahan dari Komando atas salah satu diantaranya TNI Prima dimana TNI harus Profesional, Responsif, Integratif, Modern dan Adaptif, sistem latihan pembinaan satuan sedang kita perbaiki lagi, kemudian yang terakhir berkaitan dengan Pemilu saya tegaskan bahwa netralitas TNI adalah bagian yang paling utama,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua PWI Papua Barat, Bustam dikesempatan yang sama mengatakan hubungan para dengan Kodam XVIII/Kasuari sampai dengan saat ini berjalan dengan sangat baik.
“Kami mengapresiasi kegiatan ini, bersama dengan Pangdam bersilaturahmi, berdiskusi bagaimana kita bisa saling bertukar informasi dan saling mensuport dalam kerja-kerja kami sebagai Jurnalis dan juga dalam hal tugas-tugas Kodam sendiri, pada prinsipnya kami juga ikut dalam pembangunan daerah, salah satu tugas penting kami yaitu bagaimana untuk bisa memberikan keadilan ataupun proses demokrasi yang baik bagi para kontestan, dengan memberikan sumbangsih pemikiran lewat pemberitaan agar bangsa ini menjadi lebih baik lagi kedepannya, jadi dikesempatan ini kami mohon support kepada bapak Panglima dan kepada unsur Forkopimda lainnya,” pungkasnya.
MC101 – Pendam XVIII/Kasuari