Wakasau dampingi Wamenhan RI dan Panglima TNI hadiri rapat kerja dengan Komisi I DPR RI

Cakra101, Jakarta.- Dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI yang membahas efisiensi anggaran Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk Tahun Anggaran 2025, disepakati bahwa optimalisasi penggunaan anggaran harus tetap selaras dengan upaya menjaga kesiapan dan profesionalisme pertahanan negara.

Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adianto menegaskan bahwa efisiensi anggaran merupakan langkah yang diperlukan dalam dinamika ekonomi nasional. Namun, ia juga menekankan bahwa Komisi I tetap mendukung peningkatan alokasi anggaran pertahanan dengan mempertimbangkan pendapatan negara serta urgensi penguatan postur pertahanan di tengah perkembangan geopolitik yang dinamis.

Sementara Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan mewakili Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoedin, menegaskan bahwa Kemhan dan TNI berkomitmen untuk melaksanakan efisiensi anggaran secara bertanggung jawab, tanpa mengorbankan kualitas pelaksanaan tugas pokok pertahanan. Ia menambahkan bahwa langkah-langkah efisiensi ini akan dilakukan melalui optimalisasi sumber daya, peningkatan transparansi, serta penggunaan teknologi dan inovasi guna meningkatkan efektivitas serta daya guna setiap rupiah yang dialokasikan untuk pertahanan negara.

Dalam rapat ini, Wakil Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal Madya TNI Andyawan Martono Putra S.I.P., M.Tr.Han., didampingi oleh Asisten Perencanaan Kasau Marsda TNI Ian Fuady turut hadir dan menyampaikan pandangan strategis terkait efisiensi anggaran di lingkungan TNI Angkatan Udara. Wakasau menegaskan bahwa TNI AU akan mengedepankan prinsip efektivitas dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran, dengan tetap memastikan kesiapan operasional alutsista serta peningkatan profesionalisme personel.

Foto: Dok Dispenau

Efisiensi anggaran di sektor pertahanan bukan sekadar pemangkasan biaya, melainkan sebuah strategi untuk memastikan bahwa setiap pengeluaran berdampak langsung pada peningkatan kapabilitas pertahanan. Dalam konteks TNI AU, hal ini berarti optimalisasi pemeliharaan alutsista, penguatan pelatihan tempur yang berbasis teknologi, serta investasi pada sistem pertahanan udara yang adaptif terhadap tantangan masa depan.

Dengan keputusan ini, harapannya adalah bahwa efisiensi anggaran dapat berjalan seimbang dengan kebutuhan strategis pertahanan negara. TNI, khususnya TNI AU, tetap berkomitmen menjaga kesiapan dan ketangguhan pertahanan udara Indonesia, memastikan bahwa setiap langkah yang diambil tetap selaras dengan kepentingan nasional serta kedaulatan negara di udara.

MC101 – Dispenau

Back To Top