Cakra101, Cipinang.- TNI Angkatan Udara terus mendorong peningkatan kapasitas sumber daya manusianya di bidang hukum dengan pendekatan yang adaptif dan profesional. Hal ini diwujudkan melalui pembukaan Penataran Gugatan Verzet dan Derden Verzet oleh Kepala Dinas Hukum TNI AU (Kadiskumau) Marsma TNI Agus Pramono, S.H., LL.M., Ph.D., di Ruang Rapat Justicia, Diskumau, Cipinang, Rabu (23/4/2025).
Penataran ini merupakan bagian dari implementasi nyata nilai-nilai TNI AU AMPUH—Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis—yang dicanangkan oleh Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI M. Tonny Harjono, S.E., M.M. Sebagai institusi pertahanan yang unggul, TNI AU tidak hanya dituntut tangguh dalam operasi udara, tetapi juga cakap dalam menghadapi dinamika peradilan, termasuk perlindungan aset dan kewenangan hukum di lingkungan satuan.
Dalam sambutannya, Kadiskumau menekankan bahwa materi verzet dan derden verzet meskipun tidak populer, memiliki peran strategis dalam menghadapi sengketa perdata dan melindungi kepentingan institusi. Ia menjelaskan bahwa verzet adalah bentuk perlawanan terhadap putusan verstek sesuai Pasal 129 HIR dan Pasal 149 RBg, sementara derden verzet merupakan bentuk perlawanan dari pihak ketiga sebagaimana diatur dalam Pasal 378 HIR dan Pasal 379 RBg.
Kadiskumau juga mengapresiasi kehadiran para peserta baik secara luring maupun daring, serta menegaskan pentingnya penataran ini sebagai upaya penguatan budaya hukum kritis dan responsif di satuan. Pemahaman mendalam terhadap mekanisme ini, katanya, krusial dalam pengamanan aset negara dan dalam menjaga legalitas langkah institusional TNI AU secara utuh.
Mengakhiri sambutannya, Marsma TNI Agus Pramono mengajak seluruh peserta menjadi agen perubahan di lingkungan kerjanya masing-masing dengan membawa semangat hukum yang profesional dan tanggap terhadap tantangan nyata di lapangan. Penataran ini diharapkan menjadi penguat sistem pertahanan hukum TNI AU yang adaptif terhadap dinamika peradilan nasional dan berorientasi pada pengabdian terbaik untuk bangsa dan negara.
MC101 – Dispenau