Cakra101, Yogyakarta.- Rapat Koordinasi Pimpinan (Rakorpim) Akademi TNI dan Akademi Kepolisian (Akpol) Semester I Tahun 2025 resmi dibuka oleh Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Akademi TNI Marsda TNI Fachrizet S.Sos., bertempat di Akademi Angkatan Udara (AAU), Yogyakarta, Kamis (8/5/2025). Rakorpim ini menjadi forum strategis dalam memperkuat sinergi pendidikan antarlembaga guna mencetak perwira TNI–Polri yang tangguh, profesional, dan berintegritas.
Gubernur AAU Marsda TNI Dr. Ir. Purwoko Aji Prabowo M.M., MDS., dalam sambutannya menyampaikan rasa terhormat atas kepercayaan menjadikan AAU sebagai tuan rumah Rakorpim. Ia menegaskan bahwa pelaksanaan forum ini di lingkungan AAU menjadi wujud nyata kontribusi TNI Angkatan Udara dalam mendorong integrasi sistem pendidikan pertahanan yang solid dan berkarakter.
“Kehadiran para pemimpin lembaga pendidikan TNI dan Polri di AAU ini merupakan sebuah kehormatan, sekaligus wujud nyata sinergi yang terus kita bangun,” ujar Gubernur AAU.
Sebagai tuan rumah, AAU tidak hanya memfasilitasi forum strategis ini, tetapi juga merepresentasikan semangat TNI AU AMPUH (Adaptif, Modern, Profesional, Unggul dan Humanis) yang terus digelorakan oleh Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI M. Tonny Harjono S.E., M.M. Semangat tersebut tercermin dalam kesiapan AAU untuk mendorong pengembangan kurikulum, integrasi pelatihan, serta pematangan karakter taruna yang selaras dengan tuntutan zaman dan nilai-nilai kebangsaan.
Dalam forum ini, Komandan Jenderal Akademi TNI Letjen TNI R. Sidharta Wisnu Graha S.E., melalui sambutan yang dibacakan Wadanjen Akademi TNI, menegaskan pentingnya Rakorpim sebagai forum konsolidasi strategis untuk menyinergikan sistem pendidikan dan kegiatan integratif antar-akademi. Agenda yang dibahas mencakup kesiapan Latsitarda Nusantara ke-45 di Banten, pelaksanaan Praspa TNI–Polri, sinkronisasi kalender pendidikan, serta penyesuaian sistem pendidikan dasar integratif bagi Taruna Akademi TNI dan Akpol.
Mengakhiri arahannya, Danjen Akademi TNI menegaskan bahwa transformasi pendidikan menjadi tiga tahun, seperti diamanatkan Presiden RI melalui Panglima TNI, tidak boleh mengurangi kualitas lulusan. Para taruna tetap ditargetkan lulus dengan gelar sarjana, mencerminkan standar tinggi pendidikan pertahanan nasional yang adaptif, unggul, dan siap menghadapi dinamika global.
MC101 – Dispenau