Delegasi RAAF Apresiasi Inovasi Keselamatan Karya Sathar 72, Cermin Profesionalisme TNI AU AMPUH

Cakra101, Bandung.- Sejumlah inovasi keselamatan kerja hasil kreasi prajurit TNI Angkatan Udara di Satuan Pemeliharaan 72 (Sathar 72) Depohar 70 menarik perhatian delegasi Royal Australian Air Force (RAAF) dalam kunjungan rangkaian Safety and Airworthiness Joint Working Group (SAJWG) Tahun Anggaran 2025. Kegiatan yang dilaksanakan di Bandung, Rabu (4/6/2025) itu bertujuan memperkuat kolaborasi strategis dalam pengembangan budaya keselamatan dan kelaikudaraan penerbangan militer antara kedua angkatan udara.

Delegasi RAAF yang dipimpin oleh Air Commodore Jason Murray bersama tim Puslaiklambangjaau yang dipimpin Dirlambangja Puslaiklambangjaau Marsma TNI Esron Sahat B. Sinaga, meninjau langsung beberapa bengkel strategis di Sathar 72, seperti Bengkel Pelipatan Parasut, Bengkel Perbaikan Parasut, dan Bengkel Allambangsar. Dalam kunjungan tersebut, para tamu melihat langsung implementasi prosedur keselamatan yang ketat serta beragam inovasi yang dikembangkan secara mandiri oleh personel TNI AU.

Dua inovasi yang mendapatkan apresiasi khusus adalah Chaffbag sebagai pengganti Honeycomb dalam misi Low Cost Low Altitude (LCLA), dan Tubing Rescue—produk penyelamatan darurat hasil daur ulang ban pesawat Hercules. Kedua inovasi ini tidak hanya meningkatkan efektivitas misi udara dan efisiensi logistik, tetapi juga mengusung nilai keberlanjutan dan kepedulian terhadap lingkungan.

Apresiasi dari RAAF menjadi pengakuan tersendiri atas kompetensi dan daya inovasi prajurit matra udara dalam menjawab tantangan operasional. Inisiatif-inisiatif tersebut merepresentasikan semangat TNI AU AMPUH (Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis) yang terus digaungkan oleh Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI M. Tonny Harjono, S.E., M.M., sebagai pendorong lahirnya prajurit yang visioner dan solutif di bidang tugas masing-masing.

Kegiatan SAJWG ini sekaligus memperkuat kepercayaan dan hubungan kerja sama antara TNI AU dan RAAF, khususnya dalam pengembangan teknologi keselamatan dan budaya kerja yang unggul. Kolaborasi ini menjadi wujud diplomasi pertahanan berbasis profesionalisme, di mana TNI AU tampil tidak hanya sebagai penjaga langit Nusantara, tetapi juga mitra kredibel dalam pengembangan kemampuan pertahanan udara di kawasan.

MC101 – Dispenau

Back To Top

This will close in 20 seconds