Cakra101, Manado.- Delegasi TNI Angkatan Udara (TNI AU) dan Royal Australian Air Force (RAAF) melaksanakan Final Planning Conference (FPC) pada 8–10 September 2025 di Lanud Sam Ratulangi, Manado, sebagai bagian dari persiapan Latihan Bersama (Latma) Rajawali Ausindo 2025.
Latma Rajawali Ausindo 2025 direncanakan melibatkan Skadron Udara 31 TNI AU dan 37 Squadron RAAF, dengan lokasi latihan di Lanud Sam Ratulangi, Manado, dan Lanud Leo Wattimena, Morotai.
Skenario latihan akan berfokus pada Humanitarian Assistance and Disaster Relief (HADR) dengan simulasi bencana alam yang memutus jalur transportasi di Pulau Morotai. Dalam skenario ini, elemen gabungan TNI AU dan RAAF akan melaksanakan pengiriman bantuan logistik melalui metode Container Delivery System (CDS) dan Low Cost Aerial Delivery System (LCADS), serta latihan evakuasi medis udara (Airmedical Evacuation/AE) untuk mengirimkan korban ke Manado.
Delegasi TNI AU dipimpin oleh Paban III/Lat Sopsau Kolonel Pnb Rizaldy Efranza, M.N.S.S., sementara delegasi RAAF dipimpin GPCAPT Ben Cullen. Keduanya sepakat untuk meningkatkan kompleksitas latihan, sebagai upaya menyiapkan kemampuan menghadapi operasi HADR yang mungkin terjadi di masa depan.
Pelaksanaan FPC ini menegaskan komitmen TNI AU dalam memperkuat kerja sama internasional, meningkatkan interoperabilitas, serta mengedepankan profesionalisme dalam mendukung misi kemanusiaan dan penanggulangan bencana.
MC101 – Dispenau (Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara)