MANADO, Cakra101.com – TNI Angkatan Udara dan Royal Australian Air Force (RAAF) resmi memulai Latihan Bersama (Latma) Rajawali Ausindo 2025, yang berfokus pada peningkatan kemampuan dalam Operasi Bantuan Kemanusiaan dan Penanggulangan Bencana (Humanitarian Assistance and Disaster Relief/HADR).
Upacara pembukaan latihan digelar di Baseops Barat Lanud Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, pada Senin (3/11/2025). Kegiatan ini dipimpin oleh Pabandyakerma Paban III/Lat Sopsau Letkol Pnb Ripdho Utomo dari TNI AU dan Wing Commander Nicholas Bourke dari RAAF.
Latma Rajawali Ausindo tahun ini melibatkan Skadron Udara 31 TNI AU dan No. 37 Squadron RAAF, dengan pelaksanaan latihan terpusat di Lanud Sam Ratulangi Manado dan Lanud Leo Wattimena Morotai. Latihan ini memiliki makna strategis karena dirancang untuk menguatkan kesiapan, interoperabilitas, serta koordinasi kedua angkatan udara dalam menghadapi situasi darurat di kawasan.
Dalam skenarionya, disimulasikan terjadi bencana alam berupa letusan gunung berapi di Pulau Morotai yang menyebabkan terputusnya jalur transportasi dan mengisolasi sejumlah wilayah. Untuk merespons kondisi tersebut, elemen gabungan TNI AU dan RAAF melaksanakan pengiriman bantuan logistik menggunakan metode Container Delivery System (CDS) dan Low Cost Aerial Delivery System (LCADS). Selain itu, dilaksanakan pula latihan evakuasi medis udara (Airmedical Evacuation/AE) guna melatih prosedur pemindahan korban dari lokasi bencana menuju fasilitas kesehatan di Manado dengan cepat dan aman.
Delegasi dari kedua negara sepakat untuk meningkatkan kompleksitas latihan tahun ini, dengan tujuan memastikan seluruh personel memiliki kemampuan, prosedur standar, serta interoperabilitas yang terintegrasi. Latihan ini juga menjadi ajang penting untuk memperkuat pemahaman operasional dan kerja sama antara para awak pesawat, teknisi, serta personel pendukung dari kedua angkatan udara.
MC101 – Dispenau
Ttd: Marsekal Pertama TNI, I Nyoman Suadnyana S.T., M.M.,










