MAKASSAR, Cakra101.com – Lanud Sultan Hasanuddin menggelar simulasi penanganan ancaman bom untuk menguji kesiapan unsur pengamanan dalam menghadapi potensi gangguan keselamatan penerbangan di Base Ops Lanud Sultan Hasanuddin, Kamis (20/11/2025). Simulasi ini bagian dari manuver lapangan Latihan Kesiapsiagaan Operasional Koopsudnas TA 2025.
Skenario dimulai ketika PT Angkasa Pura Indonesia menerima laporan ancaman bom dari penelepon tak dikenal terkait dugaan bahan peledak pada pesawat komersial rute Manila–Denpasar. Informasi tersebut segera diteruskan kepada Komandan Lanud Sultan Hasanuddin dan petugas ATC MATSC untuk diproses sesuai prosedur penanggulangan ancaman bom.
Setelah itu, pesawat diarahkan mendarat di Lanud Sultan Hasanuddin dan dikawal menuju area isolasi oleh unsur pengamanan yang meliputi VCP, Rantis Pasgat, Patroli Pomau, K-9, Hanlan, ambulans, PK, serta Tim Jihandak Yon Zipur 8/Sakti Mandraguna. Setiap unsur kemudian melaksanakan blokade area, pengamanan lokasi, serta evakuasi penumpang dan awak pesawat berdasarkan tugas masing-masing.
Pada tahap berikutnya, Tim Jihandak Yon Zipur 8/Sakti Mandraguna melakukan deteksi, identifikasi, dan penanganan terhadap objek mencurigakan yang diduga bom, termasuk prosedur disposal sesuai standar penanganan bahan peledak.
Komandan Lanud Sultan Hasanuddin, Marsma TNI Arifaini Nur Dwiyanto, M.Han., menegaskan pentingnya simulasi ini untuk memastikan sinergi lintas instansi berjalan optimal dan seluruh protokol keselamatan dapat diterapkan dengan benar.
“Ancaman teror, termasuk bom di pesawat, merupakan tantangan nyata bagi dunia penerbangan. Melalui latihan ini, kita memastikan setiap personel memahami tugas dan tanggung jawabnya secara tepat sehingga mampu merespons cepat, tepat, dan efektif dalam kondisi darurat,” ujar Komandan Lanud.
Turut hadir Danpuslat Kodiklat TNI, Kaskodau II serta para Komandan Lanud Tipe A.
MC101 – Dispenau
