JAKARTA, Cakra101.com – Indonesia resmi menjabat sebagai Ketua Developing-8 (D-8) Organization for Economic Cooperation untuk periode 2026–2027, setelah menerima serah terima Ketua D-8 dari Mesir pada Pertemuan Komisioner D-8 di Kairo pada 15–16 Desember 2025.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri, Duta Besar Tri Tharyat, dalam kegiatan Ngobrol Asik (Ngobras) edisi ke-3 bertema “Keketuaan Indonesia di D-8: Menguatkan Solidaritas dan Kerja Sama di Global South” yang diselenggarakan di Jakarta, Jumat (19/12/2025).
Dalam paparannya, Dirjen Kerja Sama Multilateral menegaskan bahwa Keketuaan Indonesia di D-8 merupakan momentum strategis bagi Indonesia untuk memperkuat diplomasi ekonomi, memperkokoh solidaritas negara-negara Global South, dan meningkatkan daya tawar kolektif negara berkembang dalam menghadapi dinamika geopolitik dan tantangan multilateralisme.
“D-8 adalah forum ekonomi strategis Global South. Di tengah dinamika geopolitik dan tantangan multilateralisme, keketuaan Indonesia di D-8 akan menjadi sarana penting untuk memperkuat kesetaraan, solidaritas, dan kerja sama ekonomi yang konkret,” ujar Dubes Tri Tharyat.
D-8 merupakan organisasi kerja sama ekonomi negara-negara berkembang yang terdiri dari Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, Pakistan, Türkiye, dan Azerbaijan. Organisasi ini mewakili sekitar 1,3 miliar penduduk dunia, memiliki total Produk Domestik Bruto kolektif sekitar USD 5,1 triliun, serta mencatat perdagangan intra-D-8 sebesar kurang lebih USD 157 miliar.
Dengan komposisi geografis yang luas mencakup Asia Selatan, Asia Tenggara, Asia Tengah, Timur Tengah, dan Afrika, D-8 menempati posisi yang semakin strategis sebagai blok ekonomi penyeimbang dan motor penggerak kerja sama ekonomi Selatan–Selatan.
Dirjen Tri Tharyat juga menyampaikan bahwa kajian internasional memproyeksikan negara-negara anggota D-8 akan menjadi kekuatan ekonomi utama dunia pada tahun 2050, dan Indonesia berkomitmen memastikan potensi tersebut diwujudkan melalui kerja sama yang nyata, inklusif, dan saling menguntungkan.
Mengusung tema Navigating Global Shifts: Strengthening Equality, Solidarity and Cooperation for Shared Prosperity, keketuaan Indonesia di D-8 akan diarahkan untuk memperkuat integrasi ekonomi dan perdagangan, mendorong pengembangan ekonomi halal, mempromosikan ekonomi biru dan transisi hijau, meningkatkan konektivitas dan transformasi digital, serta melakukan penguatan tata kelola organisasi D-8. Tema tersebut mencerminkan semangat Dasasila Bandung yang terus relevan dalam menghadapi dinamika global saat ini.
Pada kesempatan tersebut turut diperkenalkan logo keketuaan Indonesia yang terinspirasi dari simbol kompas dan cahaya penuntun (jyoti) sebagai lambang arah, persatuan, dan optimisme Global South menuju masa depan yang inklusif dan sejahtera.
Sebagai puncak rangkaian keketuaan, Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 ke-12 di Jakarta pada April 2026, yang akan didahului oleh pertemuan tingkat Komisioner dan Pejabat Tinggi serta pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri.
Sejalan dengan komitmen kemanusiaan dan solidaritas negara-negara anggota, Indonesia juga akan memfasilitasi pelaksanaan sesi khusus mengenai Palestina selama masa penyelenggaraan KTT. Selain pertemuan utama, akan diselenggarakan pula kegiatan Business and Investment Forum sebagai wahana penguatan jejaring dunia usaha serta peningkatan peluang perdagangan dan investasi, serta D-8 Halal Expo yang diharapkan menjadi platform penting dalam memperkuat ekosistem ekonomi halal di antara negara-negara anggota D-8.
KTT D-8 Jakarta 2026 diharapkan akan menghasilkan Jakarta Declaration sebagai wujud komitmen bersama untuk memperkuat kerja sama ekonomi, solidaritas Global South, dan mendorong pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, serta berkeadilan bagi seluruh negara anggota D-8.*
MC101 – Biro DSP





