CAKRA101, Jakarta- Pancasila setiap tahunnya selalu di peringati tanggal 1 Juni. Yang namanya peringatan adalah untuk mengingat kembali perjuangan para pendiri bangsa yang begitu gigih untuk mempersatukan segala perbedaan yang ada hingga lahirnya Pancasila 1 Juni 1945.
Untuk memperingatinya bukan hanya sekedar seremoni saja melainkan benar-benar di ejawantahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pancasila bukan saja hanya di hafal butir-butirnya saja melainkan di praktekkan, apalagi cuma retorika.
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ibarat rumah besar yang didalamnnya banyak corak budaya dan adat istiadat serta aneka bahasa maka Pancasila adalah pondasi utama agar seluruh penghuni yang berada di dalamnya tidak goyah.
Pancasila dilahirkan dari kandung Ibu Pertiwi bermaksud untuk mempersatukan segala perbedaan yang ada dari Sabang sampai Merauke, dari ujung timur dan barat agar tidak menimbulkan perpecahan.
Dengan Ruh Pancasila tidak boleh lagi ada yang mengaku-aku bahwa adatnya yang paling benar, ajarannya yang paling benar apalagi sampai membully orang yang tidak sepaham dengannya.
Manusia Pancasila adalah manusia yang paling mengerti dan paham akan segala perbedaan, karena sesungguhnya Tuhan mencipkan berbagai macam suku dan bangsa untuk saling kenal dan mengenal bukan untuk saling menjatuhkan apalagi menghina karena merasa dirinya paling benar.
Manusia Pancasila adalah manusia yang paham mana manusia yang melangit yang mampu membumi. Boleh menggunakan bahasa langit namun harus benar-benar mempraktekkannya agar bisa membumi. Jika tidak membumi maka yang terjadi adalah manusia gentayangan.
Militansi Manusia Pancasila tidak akan terpengaruh oleh adanya berbagai macam polemik, mereka selalu hadir di tengah-tengah untuk memberikan jalan keluar terhadap persoalan yang ada. Selalu ada kutub negatif dan kutub positif maka bohlam yang akan menyatukan mereka sehingga adanya sinar/cahaya yang menerangi jalan mereka.
Manusia Pancasila adalah samudra yang mampu menampung semua aliran-aliran sungai. Ketika masuk samudra, maka akan ada gelombang yang mampu membersihkan segala aliran sungai yang kotor, air sungai yang sudah bersih akan di murnikan dan yang murni akan di sucikan sehingga hanya sampah saja yang tetap berada di pinggiran pantai. Karena sesungguhnya Pancasila adalah samudra itu sendiri.
Anak Bangsa Indonesia yang sudah terlanjur terpengaruh oleh paham-paham yang sesat harus segera di sadarkan agar kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.
Pancasila adalah sumber dari segala sumber Hukum. Yang menentangnya akan terpental dengan sendirinya.
Meminjam kalimat Presiden Jokowi, “Membumikan Pancasila”. Memiliki makna Manusia Pancasila adalah Manusia yang mampu bermanfaat dan bermaslahat bagi manusia lainnya.
Selamat Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2022.
MC101-W009