Cakra101, Jakarta.- TNI Angkatan Udara bersama US Air Force menggelar pelatihan sistem Arresting Cable BAK-12, Highline Dock, dan Emergency Airfield Lighting System di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (16/5/2025). BAK-12 atau Barrier Arresting Kit-12 merupakan perangkat kabel penahan laju pesawat tempur seperti F-16 Fighting Falcon, yang dipasang di ujung landasan pacu untuk menghentikan pesawat secara cepat dan aman, khususnya di lanud yang memiliki panjang runway terbatas. Perangkat berukuran besar dengan berat mencapai 24 ton ini merupakan bagian dari sistem keselamatan penerbangan dalam situasi darurat.
Pelatihan ini merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Indonesia melalui TNI AU dan Pemerintah Amerika Serikat, yang tidak hanya memperkuat hubungan bilateral, tetapi juga mendukung peningkatan profesionalisme teknis personel TNI AU. TNI AU diwakili oleh Letkol Sus Edi Putra, sedangkan dari pihak US Air Force diwakili oleh Major Jee Chung. Selain perangkat BAK-12 yang diberikan pada 2025, TNI AU juga telah menerima Highline Dock pada 2022 dan Emergency Airfield Lighting System pada 2025 sebagai hibah dari Pemerintah Amerika Serikat.
Dalam sambutannya, Letkol Sus Edi Putra menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Amerika Serikat atas dukungan pelatihan yang komprehensif, mencakup pengenalan, pemasangan, pengoperasian, dan perawatan peralatan. Pelatihan ini bertujuan agar para personel TNI AU mampu mengoperasikan perangkat secara profesional dan siap mendukung kelancaran operasional penerbangan militer dengan standar keselamatan tinggi.
Pelatihan ini diikuti oleh 40 personel TNI AU, yang terdiri atas 16 peserta untuk pelatihan BAK-12, 8 peserta untuk Highline Dock, dan 16 peserta lainnya untuk sistem pencahayaan darurat landasan. Usai pelatihan, seluruh peserta akan memperoleh sertifikat dan Kartu Tanda Operator resmi sebagai pengakuan atas kompetensinya dalam mengoperasikan sistem tersebut.
Kegiatan ini menjadi bagian dari implementasi nilai-nilai TNI AU AMPUH (Adaptif, Modern, Profesional, Unggul dan Humanis) yang terus digaungkan oleh Kasau Marsekal TNI M. Tonny Harjono, S.E., M.M., sebagai upaya membangun TNI AU yang tangguh dan siap menghadapi berbagai tantangan operasional, baik di masa damai maupun dalam situasi kontinjensi.
MC101 – Dispenau