Indonesia Dorong Penguatan Multilateralisme dan Inovasi Digital–Hijau dalam SEAVG Constituency Briefing

WASHINGTON D.C., Cakra101.com – Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono menghadiri SEAVG Constituency Briefing dalam rangkaian Pertemuan Tahunan ke-56 Bank Dunia dan IMF South-East Asia Voting Group (SEAVG) yang diselenggarakan di Kantor Pusat World Bank, Washington D.C., pada Rabu (15/10/2025). Pertemuan ini menjadi forum penting bagi para Gubernur dan perwakilan negara anggota SEAVG untuk bertukar pandangan mengenai perkembangan ekonomi dan keuangan global terkini serta isu-isu strategis kawasan Asia Tenggara.

Dalam sesi tersebut, Wamenkeu Thomas Djiwandono menekankan pentingnya kolaborasi multilateral yang lebih inklusif dan adaptif di tengah tantangan global seperti perlambatan pertumbuhan, ketegangan geopolitik, krisis iklim, dan disrupsi teknologi. “Kawasan Asia Tenggara harus menjadi bridge-builder dalam mendorong reformasi multilateral yang pragmatis dan berorientasi hasil. Indonesia siap bekerja bersama seluruh anggota SEAVG, Bank Dunia, dan IMF untuk memastikan multilateralisme mampu menghadirkan kemajuan nyata bagi masyarakat, melalui penciptaan lapangan kerja, ketahanan ekonomi, dan kemakmuran berkelanjutan,” ujar Wamenkeu Thomas.

Indonesia juga mengapresiasi strategi tematik Bank Dunia di bidang energi, digitalisasi, mineral kritis, dan negara-negara kecil (small states). Ia menyoroti pentingnya investasi dalam jaringan listrik (grid), interkoneksi energi, serta penyimpanan baterai untuk mempercepat transisi energi bersih di kawasan ASEAN, sekaligus mendorong tata kelola dan nilai tambah lokal di sektor mineral strategis.

Selain itu, Indonesia juga menyampaikan apresiasi atas upaya IMF dalam memperkuat dukungan bagi negara-negara yang menghadapi tekanan eksternal dan kerentanan utang. Wamenkeu mendorong IMF untuk terus mengembangkan fasilitas ketahanan dan keberlanjutan (Resilience and Sustainability Trust), serta memperkuat sinergi dengan Bank Dunia dan lembaga multilateral lain dalam menjaga transparansi fiskal, keberlanjutan utang, dan asesmen makroekonomi berbasis iklim.

Menutup pernyataannya, Wamenkeu mengusulkan pembentukan SEAVG Knowledge Platform yang berfokus pada inovasi digital, pembiayaan hijau, dan transformasi keuangan, serta peningkatan kunjungan in-country missions oleh Executive Directors untuk memperkuat koordinasi proyek dan dialog kebijakan. “Dekade ini akan menentukan bagaimana lembaga multilateral bertransformasi. Melalui sinergi digital, hijau, dan inovatif, SEAVG dapat menjadi motor penggerak bagi arsitektur pembangunan global yang lebih tangguh dan berkeadilan,” pungkasnya.

(MC101 – Biro KLI dm/al)

Back To Top