Perkuat Kerja Sama Strategis, Wamenkeu Thomas Djiwandono Bertemu Sekjen OECD di Washington D.C.

WASHINGTON D.C. Cakra101.com – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Thomas Djiwandono mengadakan pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Mathias Cormann di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF–Bank Dunia 2025. Pertemuan tersebut menjadi ajang untuk memperkuat kerja sama strategis antara Indonesia dan OECD, khususnya dalam mendukung reformasi ekonomi dan agenda pembangunan berkelanjutan.

Dalam kesempatan tersebut, Wamenkeu Thomas memaparkan kondisi perekonomian Indonesia yang tetap tangguh dan solid di tengah tantangan global. Wamenkeu Thomas menekankan pentingnya diversifikasi ekonomi, peningkatan investasi, dan penguatan produktivitas sebagai langkah penting untuk menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi nasional.

Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann menyampaikan bahwa proses aksesi Indonesia menjadi anggota OECD akan menjadi momentum penting untuk memperkuat iklim investasi di Indonesia. Menurutnya, keanggotaan penuh Indonesia di OECD akan membuka peluang lebih besar dalam menarik investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI).

OECD juga menegaskan dukungannya terhadap berbagai langkah reformasi kebijakan ekonomi yang tengah dijalankan Indonesia. Dalam kesempatan yang sama, Mathias Cormann menyampaikan rencana kunjungannya ke Jakarta pada Desember 2025 guna memperdalam dialog dan menindaklanjuti agenda kerja sama kedua pihak.

Selain membahas proses aksesi, pertemuan ini juga menyinggung sejumlah isu global, termasuk prioritas G20 di bawah Presidensi Amerika Serikat tahun 2026, perkembangan Inclusive Framework on Global Minimum Tax, serta tindak lanjut pelaksanaan Indonesia–OECD Economic Survey 2026. Survei tersebut telah memasuki tahap awal penyusunan dengan disepakatinya struktur bab dan dimulainya kick-off mission. Survei ini diharapkan dapat memberikan analisis dan rekomendasi kebijakan yang komprehensif untuk memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.

(MC101 – Biro KLI ih/al)

Back To Top