JAKARTA, Cakra101.com – Pemerintah terus mengembangkan berbagai program prioritas yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara komprehensif, antara lain Program Makan Bergizi Gratis, Cek Kesehatan Gratis, Sekolah Rakyat, dan Koperasi Merah Putih. Inisiatif ini menjadi bagian dari capaian tahun pertama pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Selain mendorong implementasi kebijakan strategis, pemerintah juga berkomitmen memperkuat mekanisme pelibatan publik dalam proses penyusunan dan evaluasi kebijakan. Ruang dialog terus diperluas melalui berbagai kanal, termasuk diskusi akademik, konsultasi publik, dan menyerap aspirasi masyarakat.
Pendekatan ini memastikan kebijakan yang ditetapkan tidak hanya top-down, tetapi juga menyerap perspektif masyarakat dari berbagai kelompok, termasuk generasi muda dan akademisi. Dengan demikian, partisipasi publik menjadi pondasi penting untuk meningkatkan kualitas demokrasi kebijakan dan efektivitas implementasi di lapangan.
Sejalan dengan pendekatan tersebut, Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) melalui Biro Hubungan Masyarakat menerima kunjungan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Padjadjaran (Unpad) pada Selasa (11/11/2025). Bertempat di Gedung Krida Bhakti, Jakarta Pusat, kegiatan ini diikuti oleh 129 mahasiswa sebagai bagian dari program pembelajaran lapangan. Kunjungan ini bertujuan memperluas wawasan mahasiswa mengenai tata kelola pemerintahan, perumusan kebijakan publik, serta arah pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Dalam sambutannya, Kepala Biro Humas Kemensetneg Eddy Cahyono Sugiarto menegaskan bahwa berbagai program prioritas presiden sebagai partisipasi publik antara lain dapat dilakukan penguatan literasi melalui kebijakan publik di kalangan mahasiswa merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah dalam membangun kesadaran kebangsaan dan partisipasi aktif generasi muda dalam pembangunan. Eddy menekankan pentingnya membuka ruang dialog antara pemerintah dan akademisi untuk memperkaya proses perumusan kebijakan.
“Dialog seperti ini penting agar pemerintah dapat mendengar langsung aspirasi dari kalangan akademisi dan masyarakat. Kami berharap kegiatan ini menjadi langkah awal kolaborasi berkelanjutan untuk bersama mewujudkan kesejahteraan rakyat, sebagaimana amanat para pendiri bangsa,” ujar Eddy.
Eddy juga menambahkan bahwa di era percepatan informasi dan dinamika geopolitik global, kolaborasi lintas sektor menjadi semakin penting untuk mendorong kebijakan yang adaptif sesuai kebutuhan.
Dosen pendamping kegiatan, Rani Surya Resiana, menyampaikan apresiasi atas kesempatan yang diberikan Kemensetneg. Menurutnya, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoritis di kampus, tetapi juga membutuhkan pemahaman langsung terkait proses pengambilan keputusan publik di level pemerintah pusat.
“Melalui kunjungan ini, mahasiswa dapat melihat bagaimana kebijakan ekonomi nasional dirancang serta bagaimana pemerintah menindaklanjuti hasil analisis untuk memastikan kebijakan berjalan efektif,” jelas Rani.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Deputi Bidang Perekonomian, Sekretariat Dukungan Kabinet, Satya Bhakti Parikesit. Dalam paparannya, Satya menjelaskan peran strategis Sekretariat Dukungan Kabinet dalam pelaksanaan kebijakan Presiden, termasuk memastikan konsistensi kebijakan antar-kementerian/lembaga serta monitoring implementasi program prioritas nasional.
“Tugas kami memastikan setiap kebijakan dan arahan Presiden terlaksana dengan baik oleh seluruh kementerian/lembaga, sekaligus menjamin bahwa program pemerintah berjalan efektif dan menghasilkan manfaat nyata bagi masyarakat,” tegas Satya.
Ia menambahkan bahwa proses dukungan kebijakan meliputi pengkajian, pemantauan, dan penyampaian rekomendasi berbasis analisis mendalam terhadap situasi ekonomi nasional dan global.
“Kami memastikan program strategis nasional di sektor ekonomi, pangan, energi, industri, dan investasi dapat berjalan efektif, terukur, dan memberikan dampak langsung bagi masyarakat,” lanjutnya.
Pada sesi dialog interaktif, para mahasiswa mengajukan berbagai pertanyaan terkait strategi pemerintah menghadapi tantangan ekonomi, memperkuat ketahanan pangan, serta mendorong peningkatan daya saing ekonomi nasional, termasuk menyoroti isu penyerapan tenaga kerja sebagai salah satu indikator utama keberhasilan pembangunan.
Isu lain yang turut dibahas adalah tantangan pelaksanaan program-program prioritas pemerintah saat ini, seperti memastikan ketepatan sasaran, mempercepat realisasi anggaran, serta mengoptimalkan koordinasi lintas kementerian/lembaga dan pemerintah daerah agar implementasi kebijakan dapat berjalan efektif di lapangan.
Diskusi berlangsung dinamis dan mencerminkan tingginya minat serta kepedulian mahasiswa terhadap isu kebijakan publik, pembangunan ekonomi, dan arah transformasi nasional ke depan.
Melalui kegiatan ini, Kemensetneg berharap hubungan strategis antara pemerintah dan akademisi dapat terus diperkuat, serta mendorong mahasiswa untuk menjadi agen perubahan yang berperan aktif dalam mendukung agenda Indonesia Emas 2045. (ANA/KHA/FFA – Humas Kemensetneg)
MC101 – ANA/KHA/FFA – Humas Kemensetneg






