Cakra101, Jakarta.- Misi Pegase 2023 Angkatan Udara Prancis di Indonesia tidak hanya memperkuat jalinan kerjasama militer antar kedua negara, namun juga menjadi ajang diskusi para penerbang TNI AU dan penerbang Angkatan Udara Prancis atau France Air and Space Force (FASF).
Ajang diskusi atau Subject Matter Expert Briefing (SMEE) menjadi sarana berbagi pengalaman, pengetahuan dan membahas berbagai materi yang berkaitan dengan dunia kedirgantaraan, khususnya bidang operasi penerbangan.
Subject Matter Expert Briefing yang berlangsung di crew room terminal Selatan Lanud Halim Perdanakusuma, melibatkan sejumlah penerbang pesawat tempur dan penerbang pesawat transport kedua negara. Penerbang pesawat tempur dari TNI AU berasal dari Skadron Udara 1 Lanud Supadio, Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi dan Skadron Udara 11 Lanud Hasanuddin. Sementara penerbang pesawat transport berasal dari Skadron Udara 2, Skadron Udara 31 dan Skadron Udara 32.
Para penerbang kedua angkatan udara saling berbagi pengalaman dalam mengoperasikan pesawat yang mereka awaki, baik pesawat tempur, transport, maupun pesawat tanker.
Penerbang AU Prancis yang mengawaki pesawat tanker A-330 MRTT berbagi pengalamannya dalam menjalankan berbagai misi operasi udara. A-330 MRTT selain digunakan untuk pengisian bahan bakar di udara, juga dioperasionalkan sebagai pesawat angkut strategis dan juga sebagai pesawat medis udara. Berbagai keunggulan dan kecanggihan pesawat ini diutarakan saat SMEE berlangsung.
Demikian juga dengan penerbang pesawat tempur Rafale. Saat SMEE, para penerbang AU Prancis berbagi pengalaman tentang misi operasi udara yang pernah mereka lakukan, termasuk menjelaskan berbagai keunggulan yang dimiliki oleh pesawat generasi 4,5 tersebut. Hal yang sama juga dilakukan oleh penerbang pesawat A-400 M Prancis saat berbagi pengalaman dengan para penerbang TNI AU.
Selama Misi Pegase 2023, Angkatan Udara Prancis melibatkan enam pesawat tempur Rafale, empat pesawat transport A-400 M dan tiga pesawat Tanker A-330 MRTT.
MC101 – Dispenau