Cakra101, Margahayu.- Cuaca ekstrem akibat Siklon Tropis Taliah di Samudera Hindia telah mengakibatkan bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah, termasuk Dayeuhkolot, Jawa Barat, yang terdampak akibat curah hujan tinggi. Menyikapi kondisi ini, TNI Angkatan Udara melalui Sathar 72 Depohar 70 berinovasi menciptakan perahu darurat (tubing) dari ban bekas sebagai solusi tanggap bencana yang cepat, efisien, dan ramah Lingkungan, Senin (17/3/2025). Langkah ini sejalan dengan tekad TNI AU AMPUH (Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis) yang dicanangkan oleh Kasau Marsekal TNI M. Tonny Harjono, S.E., M.M., dalam mendukung kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.

Pembuatan tubing ini merupakan hasil kerja sama antar satuan, dengan bahan baku diperoleh dari Depohar 10 dan Depohar 30, menunjukkan sinergi yang kuat dalam upaya mitigasi bencana. Lettu Tek M. Andika S., S.T. Han, yang memimpin proyek ini, menjelaskan bahwa perahu darurat ini dirancang dengan memanfaatkan keterampilan teknis personel dalam bidang peralatan SAR. “Satu unit tubing mampu membawa hingga empat personel, dan jika digabungkan menjadi rakit besar (rafting), kapasitas angkutnya semakin besar,” ujarnya.

Inovasi ini membuktikan bahwa kesiapsiagaan tidak hanya bergantung pada alutsista canggih, tetapi juga pada kreativitas dan kemampuan adaptasi personel dalam menghadapi situasi darurat. Dengan menggunakan material daur ulang, perahu ini tidak hanya ekonomis tetapi juga menjadi solusi cepat dalam penanganan banjir, terutama di daerah rawan terdampak.

TNI AU terus berupaya menghadirkan solusi inovatif yang dapat berdampak langsung bagi masyarakat, termasuk dalam penanganan bencana. Melalui langkah ini, TNI AU menegaskan perannya tidak hanya sebagai penjaga kedaulatan udara, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam membantu masyarakat menghadapi bencana alam. Semangat TNI AU AMPUH terus menjadi dorongan bagi setiap satuan untuk berinovasi dan menciptakan solusi nyata bagi bangsa dan negara.

MC101 – Dispenau