Cakra101, Jakarta.- Transformasi pertahanan nasional di era global tidak hanya bergantung pada alutsista modern, tetapi juga pada kolaborasi strategis, kemandirian industri, dan kemajuan teknologi karya anak bangsa. Melalui forum Indo Defence 2025, Indonesia kembali menunjukkan komitmennya untuk memperkuat pertahanan negara dalam kerangka kerja sama regional dan pembangunan kekuatan militer berbasis inovasi.
Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsdya TNI Andyawan Martono Putra, S.I.P., M.Tr.(Han), hadir mewakili Kasau Marsekal TNI M. Tonny Harjono, S.E., M.M., dalam acara pembukaan Indo Defence 2024 yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/6/2025). Pembukaan secara resmi dilakukan oleh Presiden RI Prabowo Subianto, yang sekaligus menegaskan bahwa kekuatan pertahanan adalah fondasi utama bagi keberlanjutan kedaulatan negara dan kemakmuran rakyat.
Dalam sambutannya, Presiden menyoroti urgensi memperkuat industri pertahanan nasional, memperingatkan bahwa kekayaan bangsa harus dilindungi oleh kekuatan yang sepadan. Beliau juga menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak dapat berjalan tanpa sistem pertahanan yang andal. Oleh karena itu, Indo Defence harus menjadi momentum kebangkitan industri pertahanan dalam negeri yang berpadu dengan penguasaan teknologi tinggi.
Pameran yang mengangkat tema “Defence Partnership For Global Peace & Stability” ini diikuti oleh berbagai delegasi internasional dan perusahaan pertahanan global, yang menampilkan inovasi mulai dari sistem persenjataan canggih, kendaraan tempur nirawak, hingga sistem pertahanan siber. Salah satu sorotan penting adalah demonstrasi sistem “hand gesture for detonate bomb” oleh kadet Universitas Pertahanan RI, yang menunjukkan kesiapan generasi muda dalam mengembangkan solusi berbasis teknologi.
Kehadiran Wakasau dalam forum strategis ini mencerminkan perhatian serius TNI Angkatan Udara terhadap perkembangan teknologi pertahanan global. TNI AU melihat bahwa kemajuan teknologi, termasuk sistem kendali udara, pesawat nirawak, dan pertahanan udara terintegrasi, harus diadopsi secara adaptif untuk meningkatkan kapabilitas tempur dan daya tangkal di era modern.
Turut hadir dalam pembukaan acara, Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kasad, Kasal serta para pejabat tinggi Kementerian Pertahanan dan perwakilan mitra strategis dari dalam dan luar negeri.
MC101 – Dispenau